Dasar
Teori Sekir Klep
Dalam dunia otomotif, penyebab kerusakan pada
klep atau katup yang paling umum
dijumpai adalah korosi pada dudukan klep
(valve seat). Selain itu, bagian klep yang bersinggungan dengan dudukannya.
Ini hanya bisa diatasi dengan cara menggerinda
klep serta dudukannya atau awam menyebutnya dengan istilah skir klep(valve lapping).
B.Data
Teknis Rem
Cara dan alat
yang digunakan untuk menggerinda klep setiap Bengkel berbeda-beda.Ada
yang memakai cara Tradisional maupun Modern,yang dengan cara tradisional
menggunakan alat yang sederhana seperti, bubuk gerinda kasar
(coarse), bubuk gerinda halus (find grind), slang plastik 25 cm (untuk memutar
klep)
yang besarnya disesuaikan dengan diameter batang klep.Sedangkan, cara modern sudah
menggunakan alat yang lebih canggih
seperti,batu gerinda khusus,selotip khushus,motor listrik menyerupai bor,dan
bensin untuk menguji kebocoran hasil dari penyekuran.
Sebenarya saya juga belum tahu
kalau ada cara seperti ini(cara modern)soalnya di bengkel tempat praktekku
hanya menggunakan cara yang tradisional.Ok berikut akan saya jelaskan sedikit
tentang bagaimana cara mengerjakan (menggerinda klep) secara modern :
pertama-tama untuk keperluan ini dibutuhkan 3 buah batu gerinda. Batu gerinda
pertama untuk membentuk sudut 45 derajat. Permukaan yang digeseknya akan
merapat dengan bagian payung dari klep.
Batu gerinda kedua untuk
membentuk sudut 60 derajat. Posisinya akan terbentuk di atas sudut 45 derajat,
sedangkan batu ketiga membentuk sudut kemiringan 30 derajat, berada di bawah
kemiringan 45 derajat, paling dekat dengan ruang bakar.
Tak ada ukuran yang pasti
untuk lebar dudukan klep, tapi idealnya, untuk dudukan klep, tak boleh lebih
dari 1,587 mm. Sementara untuk
dudukan klep buang, tak lebih dari 1,981
mm. Dalam pengerjaannya dengan menggunakan batu gerinda, digunakan sebuah
batang yang diselipkan ke dalam bos klep. Tugas utama batang ini menutup
putaran batu gerinda agar posisinya tepat simetris di tengah. Batang ini juga
bertugas sebagai poros batu gerinda. Untuk memutar batu gerinda, digunakan motor listrik mirip bor. Perlu
hati-hati, sebab pemutar listrik lumayan berat. Bobotnya ini dapat
mengakibatkan pengerjaan menjadi sangat buruk.
Setelah melakukan gerinda
45 derajat, selanjutnya pemeriksaan. Untuk memeriksa, digunakan klepnya
sendiri. Sebelumnya, di permukaan pinggir klep bersudut 45 derajat, ditempelkan
selotip khusus. Selotip ini untuk
mendeteksi ketinggian titik kontak antara dudukan klep dan klep. Klep
berselotip ini diselipkan ke dalam bos klep hingga kepala klep menyentuh
dudukan klep.
Lantas putar klep dua-tiga
kali. Jika posisi selotip bergeser ke atas, berarti permukaan kontak antara
klep dan dudukannya terlalu tinggi. Gunakan batu gerinda 30 derajat untuk
menyekir dudukan klep merendahkan posisi kontaknya. Sebaliknya, jika posisi
terlalu rendah, gunakan gerinda 60 derajat untuk meninggalkan posisi kontaknya.
Namun, jika permukaan kontaknya terlalu besar, gunakan gerinda 30
derajat dan 60 derajat sekaligus untuk menyempitkan kontaknya. Sementara kalau
permukaan kontaknya terlalu sempit, gunakan lagi gerinda 45 derajat untuk
melebarkannya.
Pendapat lain dari para mekanik,
sebaiknya kemiringan dudukan klep jangan 45 derajat. Mereka memilih sudut 44
derajat. Alasannya, ketika mesin sudah aktif (hidup), sudut 44 derajat ini akan
segera menyesuaikan diri menjadi 45 derajat dan klep bisa menutup sempurna.